Showing posts with label Tugas. Show all posts
Showing posts with label Tugas. Show all posts

Wednesday, June 10, 2015

3 Point Light Setup

TUJUAN

Mengenal tata lampu pada media 3D melalui praktek tata lampu 3-point lighting

ALAT

Blender 2.7+

DASAR TEORI

A. Lighting Component

Salah satu komponen lighting adalah shadow. Shadow memberi informasi bentuk bagi sebuah objek.
Shadow juga berfungsi sebagai informasi posisi objek terhadap environment.
Penguasaan shadow, akan membantu kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

B. Lighting Setup

Lighting setup adalah tata lampu yang melibatkan satu atau lebih lampu yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama.
Dalam 3 point lighting, terdapat 3 lampu yang digunakan. Masing-masing lampu tersebut ada yang berfungsi sebagai key light, fill light, dan back light.
fungsi dari masing-masing lampu adalah sebagai berikut:
  1. Key light berfungsi sebagai sumber cahaya utama
  2. Fill light berfungsi untuk membuat shadow dari key light menjadi lebih soft
  3. Back light berfungsi untuk membuat outline dari objek
Gunakan simulator ini untuk melihat efek dari masing-masing lampu.
secara umum tata lampunya relatif terhadap objek dan kamera adalah sebagai berikut


3 Point Light Setup

PETUNJUK PRAKTIKUM

HASIL PRAKTIKUM



REFERENSI

Wednesday, April 8, 2015

Polygon Modelling

Tujuan

Membuat model 3D menggunakan teknik Polygon Modelling

Alat

Blender 2.73a

Bahan

(Tanpa Bahan)

Dasar Teori

Ada banyak teknik 3D modeling, diantaranya:
1. Polygon Modelling
2. Sculpting

Polygon Modeling

polygon modeling menggunakan polygon sebagai bentuk dasar untuk pembuatan model 3D. Seperti pada referensi ini. Pada referensi tersebut, kegiatan modeling dimulai dengan memilih primitive. Bisa disebut juga primitive modeling. Primitive modeling biasanya dilanjutkan dengan polygon editing. Dalam blender, biasa disebut dengan Edit Mode atau shortcut-nya tombol TAB.

Sculpting

Sculpting menggunakan pendekatan artist lilin/malam untuk setiap menu yang disediakan oleh softwarenya.
HASIL PRAKTIKUM

KESIMPULAN

REFERENSI
http://www.mohhasbias.com/praktikum-5-polygon-modelling/

Render Video and Render Image Sequence



Tujuan


Melakukan rendering untuk menghasilkan output akhir berupa video

Alat dan Bahan

Blender 2.73a

Dasar Teori

Terdapat banyak cara untuk me-render sebuah animasi menggunakan aplikasi blender. Dua cara umum yang sering ditemui adalah
  1. Me-render dalam bentuk video
  2. Me-render dalam bentuk image sequence
Masing-masing cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
  1. Render Video
    • Memiliki kelebihan:
      dapat langsung dinikmati menggunakan video player biasa seperti quicktime player ataupun windows media player
    • Kekurangan:
      jika terjadi kesalahan atau crash saat render belum selesai, maka file video yang dihasilkan akan korup. Dan kegiatan render harus dimulai dari awal
  2. Render Image Sequence
    • Kelebihan:
      jika terjadi keasalahan atau crash di tengah jalan, maka hasil render yang sudah dilakukan tidak perlu diulang
    • Kekurangan:
      masih membutuhkan aplikasi compositor atau video editor atau aplikasi spesifik yang mampu mengubah image sequence menjadi bentuk video. Blender juga bisa berfungsi sebagai video editor.
HASIL PRAKTIKUM
1. Render Video


2. Render Image Sequence

Wednesday, March 25, 2015

360 Turn Table Animation



Tujuan


Membuat 360 turn table animation

Alat

Blender 2.73a

Bahan

Cartoon dragon no rig (register dulu baru bisa download)

Dasar Teori

360 turn table animation adalah animasi yang biasanya digunakan untuk menampilkan hasil karya 3D, semacam showcase. Animasi ini juga merupakan animasi umum untuk showreel seorang 3D modeller. berikut contoh penggunaan 360 turn table animation untuk showreel 3D modeling.
Untuk melakukan praktikum ini diperlukan pengetahuan atas dasar-dasar teori berikut terkait perintah-perintah yang bisa dilakukan oleh blender. Diantaranya adalah perintah-perintah untuk manipulasi objek, meng-custom tampilan blender (view), dan menganimasikan objek menggunakan keyframe.

Manipulasi Objek

Untuk melakukan manipulasi objek, pertama kali yang perlu dilakukan adalah memilih objek untuk dimanipulasi baru kemudian dilanjutkan dengan perintah manipulasinya. berikut adalah daftar perintah yang bisa digunakan

1. Selecting object
untuk menseleksi satu objek dapat dilakukan dengan tombol Right Click.
untuk menseleksi lebih dari satu objek dapat dilakukan dengan menahan tombol shift kemudian right click pada semua objek yang ingin diseleksi.
untuk memilih seluruh objek yang tampil di layar dapat dilakukan dengan meletakkan mouse cursor di atas 3D View kemudian tekan tombol A. Tombol ini berfungsi sebagai toggle, jika belum ada objek yang diseleksi maka akan berfungsi sebagai select all. jika select allsudah dilakukan, maka tombol A berfungsi sebagai unselect all.

2. Rotate
setelah objek terseleksi, rotasi dapat diaktifkan dengan menekan tombol R pada saat mouse berada diatas 3D view, kemudian gerakkan mouse ke tengah atau ke luar layar.
3. Scale
setelah objek terseleksi, scale dapat diaktifkan dengan menekan tombol S kemudian gerakkan mouse untuk scale in atau scale out.
4. Translate/move
setelah objek terseleksi, translate/move dapat diaktifkan dengan menekan tombol G kemudian gerakkan mouse untuk memindahkan objek.
Untuk semua kegiatan tersebut (rotate, scale, translate), pergerakannya dapat dibatasi pada sumbu tertentu dengan menekan tombol X atau Y atau Z sesuai sumbu yang diinginkan.
Selain menggunakan tombol keyboard, juga bisa dilakukan menggunakan tombol objek handle di bagian bawah 3D viewport.

manipulator-button
Object Manipulator Button
setelah tombol tersebut diaktifkan akan muncul tombol lain yang berfungsi untuk melakukan rotate, scale, dan translate
manipulator-button
Object Manipulator Button

HASIL PRAKTIKUM
1. Test Render


2. 360 Turn Table


REFERENSI
http://www.mohhasbias.com/praktikum-3-360-turn-table-animation/


Wednesday, March 11, 2015

Melakukan render di Blender

Tujuan

Melakukan render di Blender untuk pertama kalinya.

Alat

Bahan

Dasar Teori tentang Render di Blender

Render adalah sebuah kegiatan untuk mengubah 3D view yang telah diatur sebelumnya untuk menjadi gambar atau video.

Menu untuk melakukan render terdapat pada “Properties” editor seperti pada gambar berikut
properties editor
Tampilan Properties Editor
Untuk render single frame (1 frame saja) dapat dilakukan dengan menekan tombol “Render”
tombol-render
Tombol Render




Biasanya, hasil sebuah render tidak langsung berupa file. tapi hanya ditampilkan pada image editor seperti berikut ini
image-editor
Tampilan hasil render pada image editor di blender



untuk menyimpan hasil tersebut menjadi sebuah file image, bisa menggunakan menu Image->Save as Image
save-as-image
Menu Save As Image
Pilih folder tempat menyimpan kemudian tulis nama file yang diinginkan kemudian klik tombol Save as Image
save-as-image-file-browser
File Browser untuk save as image



berikut adalah contoh hasil save as image berupa file PNG
hasil-save-as-image
Hasil save as image


Durasi sebuah render sangat bervariatif, tergantung pada kompleksitas scene (3D object + setting-nya) dan render setting-nya. ada yang 1 menit selesai, ada pula yang 72 jam baru selesai. bahkan ada software khusus yang berdiri sendiri khusus untuk rendering, sebagai contohRenderMan buatan Pixar Studios dan arnold buatan Solid Angle. Ada juga software khusus render bagi mereka yang suka dengan automatic setting contohnya Keyshot.

Blender memiliki render engine bertipe manual. dimana setiap aspek dari render dapat diatur. salah satu yang bisa diatur adalah dimensi. untuk dimensi yang umum, blender sudah menyediakan beberapa preset antara lain,
  • DVCPRO HD 1080p
  • DVCPRO HD 720p
  • HDTV 1080p
  • HDTV 720p
  • HDV 1080p
  • HDV NTSC 1080p
  • HDV PAL 1080p
  • TV NTSC 16:9
  • TV NTSC 4:3
  • TV PAL 16:9
Kegiatan render biasanya ada dua macam. Yang pertama adalah render low res untuk keperluan selama pembuatan. Yang kedua adalah render high res yang merupakan render final hasil akhir untuk disajikan ke client. Perbedaannya, render low res akan focus ke fast render sehingga tidak mengganggu proses pembuatan.
Salah satu cara untuk melakukan fast render adalah dengan merender menggunakan 50% resolution seperti berikut
screen-resolution
50% screen resolution
Percobaan ini saya lakukan di mac core i7, intinya dengan mengubah resolusi jadi 50% dapat mempercepat proses render, tapi kualitas gambar berkurang.

HASIL PRAKTIKUM
PERCOBAAN 1 Render Image 


PERCOBAAN 2 Render dengan preset TV NTSC 4:3

PERCOBAAN 3 Render dengan preset TV NTSC 4:3 50%

PERCOBAAN 4 Perbandingan durasi render antara 100% dan 50%
- Pada render TV NTSC 4:3 100% membutuhkan waktu 2:04
- Pada render TV NTSC 4:3 50% membutuhkan waktu 0:54

REFERENSI
http://www.mohhasbias.com/praktikum-2-melakukan-render-di-blender-untuk-pemula/

Wednesday, December 17, 2014

Script Radio - Hujan

Hai sobat pendengar/ kembali lagi bersama saya/ wulan//

Memasuki bulan desember ini/ kota kita tercinta/ surabaya/ mulai disapu hujan angin// Bagi warga yang biasa beraktivitas di luar rumah/ diharap agar lebih berhati-hati lagi/ karena hujan bisa datang tiba-tiba/ disertai dengan angin kencang // sesuai dengan ramalan/ Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika// 

Nah/ menanggapi cuaca yang cukup mengkhawatirkan ini/ sejumlah warga surabaya/ mulai bersikap waspada// salah satunya dengan meminta kepada pemerintah kota/ agar melakukan pemotongan pada pohon-pohon/ dan pengecekan pada papan-papan reklame/ yang berpotensi untuk roboh dan tumbang// 

Tapi jangan lupa/ kita juga harus tetap waspada/ selama berada di perjalanan/ meskipun itu hujan atau tidak//


Wednesday, December 10, 2014

IES 2014 dengan Pembicara Internasional

IES 2014 - adalah sebuah acara tahunan PENS bertemakan “Recent Trends on Engineering Technology” yang diadakan 3 - 4 Desember lalu. Acara ini menjadi wadah bagi para ilmuwan dan pecinta teknologi untuk saling bertukar pikiran.

Dengan dua pembicara level internasional. Profesor Youngbong Seo dari Pusan National University dan Dr. Eng Khoirul Anwar dari Japan Anvanced Institute of Science and Technology (JAIST) yang membahas tentang teknologi 4G. Kemudian dilanjutkan dengan pameran Poster yang berisikan inovasi-inovasi teknologi. Serta presentasi-presentasi paper yang sangat menarik.

EDFAT : Semangat Bertugas


Semangat mahasiswa MMB dalam menyampaikan pertanyaan demi pertanyaan, Rabu (3/12) di gedung Teater PENS dalam acara IES memang luar biasa. Pertanyaan-pertanyaan ini, selain untuk menggali lebih dalam mengenai materi yang disampaikan oleh pemateri, juga demi memenuhi tugas yang diberikan oleh salah satu dosen MMB tercinta.

Tuesday, October 28, 2014

Sunday, September 7, 2014

Tugas 1 : Animasi Karakter dan Motion Graphic

ANIMASI KARAKTER

Apa sih animasi karakter itu? Animasi karakter adalah sebuah teknik mengolah karakter (baik berupa 2D atau 3D) menjadi peran/karakter yang seolah-olah hidup dan bersifat seperti makhluk hidup.

sumber : http://lautansemesta.blogdetik.com/2009/10/10/disain-karakter-animasi-3d/

Contoh :

Larva

sumber : http://webneel.com/webneel/blog/larva-30-most-funniest-3d-animated-short-film-tuba

MOTION GRAPHIC

Motion Graphic Animation adalah tipe animasi yang menampilkan tulisan dan grafik, misalnya penggunaan running teks dalam iklan atau logo corporate di station ID atau  company profile. Jenis animasi ini juga digunakan dalam opening film atau acara di televise. Motion Graphic Animation di Indonesia lebih dikenal sebagai “bumper” dan keberadaannya dipopulerkan dengan munculnya MTV di Indonesia. Bumper – bumber yang ada di MTV inilah yang memperngaruhi lahirnya generasi baru Motion Graphic Animator di Indonesia.
sumber : http://it-campuran.blogspot.com/2013/10/pengertian-motion-graphic.html
Contoh :

PERBEDAAN ANIMASI KARAKTER DENGAN MOTION GRAPHIC

1. Motion Graphic tidak fokus pada detail gerakan yang diciptakan objek (gerak mulut, kepala, tangan, daun, sayap). Sedangkan Animasi Karakter fokus pada hal tersebut untuk membangun objek.
2. Gerak pada Motion Graphic biasanya menyeluruh kearah yang sama (gerak gambar manusia diam baik kekiri atau kanan, atas atau bawah, depan atau belakang). Sedangkan Animasi Karakter terkadang tidak menggerakan objek secara keseluruhan (misalnya gerakan bibir waktu berbicara dan perubahan mimik wajah)
3. Motion Graphic hanya memberikan cerita/ berita dengan simbol graphic/gambar, sementara Animasi Karakter akan menyampaikan cerita/berita dengan lebih detail dengan rangkaian gambarnya yang membentuk gerakkan tertentu.
4.  Motion Graphic seringkali menggunakan gerak kamera yang sangat dinamis kesegala arah dan dengan gerakkan yang cepat sementara Animasi Karakter terkadang menampilkan gerakkan camera yang cenderung sederhana (seperti diam, pergeseran dari kiri-kanan,dll.)

 sumber : http://arifmarzuki.wordpress.com/motion-graphic-vs-animasi/