Wednesday, June 17, 2015

Blender Network Render

Tujuan

Melakukan render di Blender menggunakan jaringan komputer.

Alat

Bahan

Dasar Teori

Petunjuk Praktikum


  1. Siapkan shared directory/network folder (contohnya Windows Share atau NFS mount atau OSX file sharing).
  2. Set directory tersebut sebagai directory output.
  3. Un-check (un-centang)/jangan centang opsi “Overwrite”. kemudian centang opsi “Placeholders”


Home Made Render Farm Setting



  1. Save file blender yang telah diatur dengan setting tersebut.
  2. Copy file blender yang telah diatur ke masing-masing komputer yang ingin digunakan.
  3. Jalankan render pada masing-masing komputer tersebut. dengan setting yang telah dilakukan, masing-masing komputer akan menyimpan hasil render-nya pada folder yang di-share tersebut tanpa saling menumpuki hasil render dari komputer yang lain.
  4. Jangan lupa berdoa.


Hasil Praktikum

1. Dari percobaan render dengan 1 komputer membutuhkan waktu dari pukul 11.10 - 12.26 untuk merender 20 frame

2. Dari percobaan render dengan 21 komputer membutuhkan waktu yang sama ketika memakai 1 komputer yaitu dari pukul 11.10 - 12.26 untuk merender 250 frame

Analisa

Dapat disimpulkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk merender lebih cepat dengan menggunakan komputer lebih dari satu.

Referensi
http://www.mohhasbias.com/prak-15-blender-network-render/

Wednesday, June 10, 2015

3 Point Light Setup

TUJUAN

Mengenal tata lampu pada media 3D melalui praktek tata lampu 3-point lighting

ALAT

Blender 2.7+

DASAR TEORI

A. Lighting Component

Salah satu komponen lighting adalah shadow. Shadow memberi informasi bentuk bagi sebuah objek.
Shadow juga berfungsi sebagai informasi posisi objek terhadap environment.
Penguasaan shadow, akan membantu kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

B. Lighting Setup

Lighting setup adalah tata lampu yang melibatkan satu atau lebih lampu yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama.
Dalam 3 point lighting, terdapat 3 lampu yang digunakan. Masing-masing lampu tersebut ada yang berfungsi sebagai key light, fill light, dan back light.
fungsi dari masing-masing lampu adalah sebagai berikut:
  1. Key light berfungsi sebagai sumber cahaya utama
  2. Fill light berfungsi untuk membuat shadow dari key light menjadi lebih soft
  3. Back light berfungsi untuk membuat outline dari objek
Gunakan simulator ini untuk melihat efek dari masing-masing lampu.
secara umum tata lampunya relatif terhadap objek dan kamera adalah sebagai berikut


3 Point Light Setup

PETUNJUK PRAKTIKUM

HASIL PRAKTIKUM



REFERENSI

Wednesday, June 3, 2015

Bouncing Ball with Rigid Body


Tujuan
Menggunakan Blender Bouncing Ball Exercise untuk mengenal tool animasi yang disediakan oleh blender.

Alat
Blender 2.6+

Bahan
(tanpa bahan)

Dasar Teori
     A. Bouncing ball dilihat dari sudut pandang 12 prinsip animasi
         


         
             Contoh bola memantul(bouncing ball) tersebut merupakan kombinasi dari beberapa konsep animasi sekaligus diantaranya


                 1.       Timing and Spacing
              Timing berhubungan dengan durasi atau jumlah frame yang diperlukan      
              oleh sebuah action. timing yang tepat akan membuat sebuah action      
              tampil meyakinkan. berikut adalah penjelasan singkat tentang animasi 
              yang menggunakan timing yang tepat versus animasi dengan timing yang   
              kurang pas. Sedangkan spacing berhubungan dengan kecepatan sebuah 
              benda. apakah benda tersebut memiliki kecepatan konstan atau       
              dipercepat atau diperlambat atau kombinasi dipercepat dan diperlambat.
              berikut adalah variasi-variasi spacing dalam proses pembuatan animasi.


                2.        Arcs (lintasan gerak)
                        Arcs artinya lengkungan. secara umum, di dunia nyata, hampir tidak ada                            gerakan lurus atau diagonal sempurna. semuanya ada lengkungannya.
                        Pada kasus bouncing ball across screen, lintasannya akan membentuk                                lengkungan sebagai berikut







B. Blender Dope Sheet Editor

Blender dopesheet editor digunakan untuk melihat property apa saja yang terpengaruh oleh sebuah keyframe.

C. Blender Graph Editor

Graph editor merupakan editor untuk memanipulasi spacing antar keyframe. Digunakan untuk mengimplementasikan ease in, ease out, dan constant movement.

D. Motion Paths

Motion path merupakan menu untuk menvisualkan kalkulasi gerakan yang dilakukan oleh blender. Salah satu kegunaan alat ini adalah untuk mengecek arcs dari sebuah gerak animasi.

Hasil Praktikum



Wednesday, May 20, 2015

Walk Cycle in Blender

1. Tujuan

Membuat animasi walk cycle

2. Alat

Blender 2.6+

3. Bahan



biped-rig
Biped rig by nathan vegdal

4. Dasar Teori

A. Walk Cycle Pose

Sebuah walk cycle dapat disusun dengan mengikuti acuan pose-pose berikut


walk-cycle-poses
Walk cycle poses

B. Biped Rig by Nathan Vegdal

Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang biped rig yang akan digunakan, diantaranya meliputi setting IK dan FK, cara penggunakan IK pada kaki untuk mengatur pose kaki.

C. Blender Dope Sheet Editor

Blender dopesheet editor digunakan untuk melihat property apa saja yang terpengaruh oleh sebuah keyframe.


dopesheet-editor
Dopesheet Editor

D. Blender Graph Editor

Graph editor merupakan editor untuk memanipulasi spacing antar keyframe. Digunakan untuk mengimplementasikan ease in, ease out, dan constant movement.


graph-editor
Graph Editor

E. Motion Paths

Motion path merupakan menu untuk menvisualkan kalkulasi gerakan yang dilakukan oleh blender. Salah satu kegunaan alat ini adalah untuk mengecek arcs dari sebuah gerak animasi.


cube-motion-path
Cube with motion path

5. Petunjuk Praktikum

  1. Gunakan Dope sheet editor untuk mengatur timing
  2. Gunakan Graph editor untuk mengatur spacing
  3. Gunakan Motion path untuk mengevaluasi arcs dan spacing
  4. Berikut adalah contoh basic walk cycle menggunakan extreme position dan passing position

5. Hasil Praktikum

1. walk cycle sederhana dengan menggunakan extreme position dan passing position
2. walk cycle sederhana dengan menambahkan up position dan down position
3. walk cycle tersebut dengan menambahkan gerak naik turun bahu dan pinggul.

Rigging Using Rigify

Tujuan

Membuat rigging untuk sebuah karakter bipedal (dua pedal/dua kaki). Diimplementasikan menggunakan blender 2.7 rigging using rigify.

Alat

Blender 2.7+

Bahan

Dasar Teori

Rigging

Rigging adalah kegiatan untuk membuat sebuah 3D model mudah untuk digerakkan. Membantu untuk lebih fokus terhadap pengaturan pose ketimbang manipulasi polygon.
kompleksitas rigging bisa amat sangat bervariasi. bahkan rigging bisa dianggap dunia tersendiri yang sama kompleks-nya dengan dunia keilmuan yang lain. kalau ingin tahu seberapa luas, bisa mampir ke channel Master of Rigging di vimeo.

Walk Cycle Pose

Sebuah walk cycle dapat disusun dengan mengikuti acuan pose-pose berikut


walk-cycle-poses
Walk cycle poses

Blender Dope Sheet Editor

Blender dopesheet editor digunakan untuk melihat property apa saja yang terpengaruh oleh sebuah keyframe.


dopesheet-editor
Dopesheet Editor

Blender Graph Editor

Graph editor merupakan editor untuk memanipulasi spacing antar keyframe. Digunakan untuk mengimplementasikan ease in, ease out, dan constant movement.


graph-editor
Graph Editor

Motion Paths

Motion path merupakan menu untuk menvisualkan kalkulasi gerakan yang dilakukan oleh blender. Salah satu kegunaan alat ini adalah untuk mengecek arcs dari sebuah gerak animasi.


cube-motion-path
Cube with motion path

Petunjuk Praktikum

  1. Gunakan Dope sheet editor untuk mengatur timing
  2. Gunakan Graph editor untuk mengatur spacing
  3. Gunakan Motion path untuk mengevaluasi arcs dan spacing
  4. Berikut adalah contoh rigging menggunakan Rigify

Hasil Praktikum



Wednesday, May 6, 2015

Blender Bouncing Ball Exercise

1. Tujuan

Menggunakan Blender Bouncing Ball Exercise untuk mengenal tool animasi yang disediakan oleh blender.

2. Alat

Blender 2.6+

3. Bahan

(tanpa bahan)

4. Dasar Teori

A. Bouncing ball dilihat dari sudut pandang 12 prinsip animasi


Bola mantul melewati layar (source: misscaptainalex.wordpress.com)

Contoh bola memantul(bouncing ball) tersebut merupakan kombinasi dari beberapa konsep animasi sekaligus
diantaranya

  1. Timing and Spacing
    Timing berhubungan dengan durasi atau jumlah frame yang diperlukan oleh sebuah action. timing yang tepat akan membuat sebuah action tampil meyakinkan. berikut adalah penjelasan singkat tentang animasi yang menggunakan timing yang tepat versus animasi dengan timing yang kurang pas.
  2. Sedangkan spacing berhubungan dengan kecepatan sebuah benda. apakah benda tersebut memiliki kecepatan konstan atau dipercepat atau diperlambat atau kombinasi dipercepat dan diperlambat.
    berikut adalah variasi-variasi spacing dalam proses pembuatan animasi.
    Timing and Spacing (http://hiwulan.blogsopt.com)
  3. Arcs (lintasan gerak)
    Arcs artinya lengkungan. secara umum, di dunia nyata, hampir tidak ada gerakan lurus atau diagonal sempurna. semuanya ada lengkungannya.
    Pada kasus bouncing ball across screen, lintasannya akan membentuk lengkungan sebagai berikut
    Arcs of bouncing ball across screen (www.angryanimator.com)

Latihan Praktikum

Lakukanlah latihan bertingkat berikut ini:
1. Buatlah bouncing ball dengan gerakan vertical saja (vertical only/bounce in place/mantul di tempat)

vertical-bouncing-ball
Bouncing ball vertical

2. Buatlah bouncing ball dengan gerakan across the screen (melintasi layar)


bouncing-across-the-screen
Bouncing ball across the screen

3. Buatlah bouncing ball across the screen dengan tambahan squash and stretch (penyet)


bouncing-ball-squash-stretch
Bouncing ball with squash and stretch

HASIL PRAKTIKUM
1. Bouncing Ball Vertikal
2. Bouncing Ball Across The Screen
3. Bouncing Ball Across The Screen with Squash and Strecth

REFERENSI
http://www.mohhasbias.com/prak-9-blender-bouncing-ball-exercise/#more-484

Wednesday, April 8, 2015

Polygon Modelling

Tujuan

Membuat model 3D menggunakan teknik Polygon Modelling

Alat

Blender 2.73a

Bahan

(Tanpa Bahan)

Dasar Teori

Ada banyak teknik 3D modeling, diantaranya:
1. Polygon Modelling
2. Sculpting

Polygon Modeling

polygon modeling menggunakan polygon sebagai bentuk dasar untuk pembuatan model 3D. Seperti pada referensi ini. Pada referensi tersebut, kegiatan modeling dimulai dengan memilih primitive. Bisa disebut juga primitive modeling. Primitive modeling biasanya dilanjutkan dengan polygon editing. Dalam blender, biasa disebut dengan Edit Mode atau shortcut-nya tombol TAB.

Sculpting

Sculpting menggunakan pendekatan artist lilin/malam untuk setiap menu yang disediakan oleh softwarenya.
HASIL PRAKTIKUM

KESIMPULAN

REFERENSI
http://www.mohhasbias.com/praktikum-5-polygon-modelling/

Render Video and Render Image Sequence



Tujuan


Melakukan rendering untuk menghasilkan output akhir berupa video

Alat dan Bahan

Blender 2.73a

Dasar Teori

Terdapat banyak cara untuk me-render sebuah animasi menggunakan aplikasi blender. Dua cara umum yang sering ditemui adalah
  1. Me-render dalam bentuk video
  2. Me-render dalam bentuk image sequence
Masing-masing cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
  1. Render Video
    • Memiliki kelebihan:
      dapat langsung dinikmati menggunakan video player biasa seperti quicktime player ataupun windows media player
    • Kekurangan:
      jika terjadi kesalahan atau crash saat render belum selesai, maka file video yang dihasilkan akan korup. Dan kegiatan render harus dimulai dari awal
  2. Render Image Sequence
    • Kelebihan:
      jika terjadi keasalahan atau crash di tengah jalan, maka hasil render yang sudah dilakukan tidak perlu diulang
    • Kekurangan:
      masih membutuhkan aplikasi compositor atau video editor atau aplikasi spesifik yang mampu mengubah image sequence menjadi bentuk video. Blender juga bisa berfungsi sebagai video editor.
HASIL PRAKTIKUM
1. Render Video


2. Render Image Sequence